Jumat, 17 Desember 2010

SEJARAH NYANYIAN "MALAM KUDUS"


1.       Orgel yang Rusak.
Orgel di gereja desa Oberndorf sedang rusak. Tikus-tikus sudah mengunyah banyak bagian dalam dari orgel  itu. Seorang tukang orgel telah dipanggil dari tempat lain. Tetapi menjelang Hari Natal tahun 1818, orgel itu masih belum selesai diperbaiki. Sandiwara Natal terpaksa dipindahkan dari gedung gereja, karena bagian-bagian orgel yang sedang dibetulkan itu masih berserakan di lantai ruang kebaktian. Tentu tidak ada seorang pun yang mau kehilangan kesempatan melihat sandiwara Natal. Pertunjukan itu akan dipentaskan oleh beberapa pemain kenamaan yang biasa mengadakan tour keliling. Drama Natal sudah menjadi tradisi di desa itu, sama seperti di desa-desa lainnya di negeriAustria. Untunglah, seorang pemilik kapal yang kaya raya mempunyai rumah besar di desa itu. la mengundang para anggota gereja untuk menyaksikan sandiwara Natal itu di rumahnya.
 Tentu saja Josef Mohr, pendeta pembantu dari gereja itu, diundang pula. Pada malam tanggal 23 Desember, ia turut menyaksikan pertunjukan dirumah orang kaya itu.

Rabu, 08 Desember 2010

SEJARAH NATAL


Hari raya Natal 25 Desember yang dirayakan oleh Gereja-gereja kita berasal dari tradisi Romawi. Sebagai peristiwa inkarnasi Allah, Natal adalah hari raya lahirnya Yesus: Allah dan Manusia, di dunia. Masalahnya, tanggal kelahiran-Nya tidak dapat ditetapkan secara pasti. Selain itu, kisah kelahiran Yesus tidak populer di kalangan para penulis Alkitab, sementara kisah dan berita kematian-Nya jauh lebih populer.
Baru pada masa kemudian Uskup Agung Konstantinopel: Johannes Chrysostomus (± 347 – 407) ingin melogiskan hidup, mati, dan kebangkitan Tuhan. Jika Tuhan pernah hidup, mati dan bangkit, maka logisnya Ia pun dilahirkan. Sebab jika Kristus tidak dilahirkan, maka hidup dan mati-Nya pun tidak nyata. Demikian Chrysostomus menjelaskan alasan diadakannya perayaan kelahiran Yesus (disebut Epifania) bagi Gereja Mesir.

Lazimnya, Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember, namun menerima tanggal itu sebagai hari kelahiran Yesus adalah soal rumit. Tanggal 25 Desember semula adalah perayaan hari kelahiran Dewa Surya. Masyarakat Romawi menyambut datangnya Sang Surya tersebut dengan meriah. Oleh karena itu Gereja Roma tidak segera menerima pengalihan pesta Sang Surya itu sebagai hari kelahiran Sang Juruselamat. Pada

PANDUAN SINGKAT PEMBUATAN PUPUK HAYATI BONGGOL PISANG UNTUK KESUBURAN TANAH Terima kasih kepada abanganda YM Tonny Saritua Purba (Penyuluh ...